Saatnya Prioritaskan Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja
Sumber Gambar : https://www.instagram.com/p/DAvj52cygg5/?utm_source=ig_web_copy_linkKesadaran kesehatan mental di Indonesia dari tahun ke tahun sudah semakin membaik. Hal ini ditunjukan dengan semakin banyaknya kemunculan layanan konsultasi dengan psikolog secara online dan komunitas-komunitas peduli kesehatan mental. Dilansir dari VOA Indonesia, kesadaran kesehatan mental di Indonesia masih terganjal dengan stigma yang beredar di masyarakat. Banyak orang yang mengeluhkan kesehatan mental dinilai kurang beribadah, bersyukur, atau (ketika keadaannya sudah terlalu parah) gila, hingga tidak bisa sembuh. Stigma-stigma ini membuat banyak penderita gangguan kesehatan mental cenderung menyembunyikan keadaannya.
Menurut seorang professor psikiater klinis dari New York University Langone School of Medicine, Charles Goldstein, menyatakan bahwa otak manusia berhubungan erat dengan sistem endokrin yang melepaskan hormon penting dan berpengaruh terhadap kesehatan mental. Sehingga ketika terdapat gangguan mental berarti secara biologis, terdapat gangguan sistem kerja otak manusia. Terganggunya cara kerja otak tersebut, berdasarkan fakta yang dipublikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup signifikan. Diperkirakan kerugian ekonomi secara global adalah $1Triliun dikarenakan berkurangnya produktivitas akibat permasalahan kesehatan mental. Terganggunya kesehatan mental dapat mempengaruhi performa kerja dan produktivitas, hubungan antar rekan kerja, kemampuan fisik, dan sehari-hari seseorang baik di tempat kerja maupun rumahnya.
Tuhan menciptakan manusia dengan karakter yang unik dan berbeda-beda maka penting bagi masing-masing individu berusaha menerima keunikan dan perbedaan tersebut tanpa memberi stigma.
Jaga mentalmu untuk kesehatan yang prima.